PERLENGKAPAN, PERBEKALAN & PACKING BAGI PECINTA ALAM
I. DEFINISI
Keberhasilan suatu kegiatan di alam bebas, salah satunya ditentukan oleh perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Sebenarnya tidak ada pengertian khusus tentang perlengkapan maupun perbekalan, tetapi hal tersebut dibedakan dari sifat dan waktu penggunaannya di lapangan. Biasanya perlengkapan merupakan barang – barang yang dibawa dalam kegiatan alam bebas atau lapangan yang tidak habis digunakan dalam satu kali penggunaan dan dapat di digunakan kembali pada saat yang lain, karena bersifat permanen. Perlengkapan itu sendiri lebih ditekankan kepada alat Bantu atau perlengkapan kegiatan, perjananan dan lain - lain. Sedangkan perbekalan adalah barang – barang yang dibawa dalam kegiatan alam bebas atau lapangan yang mungkin habis digunakan dalam satu kali penggunaan dan tidak dapat digunakan kembali pada saat yang lain, karena bersifat mudah rusak atau habis setelah digunakan. Perbekalan itu sendiri lebih ditekankan kepada bahan makanan dan minuman.
II. PERENCANAAN PERLENGKAPAN DAN PERBEKALAN
Dalam merencanakannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Medan yang akan dituju (hutan, pegunungan, rawa, pantai, dsb).
2. Tujuan kegiatan (perjalanan, latihan , penelitian, kemanusiaan/SAR, dll).
3. Lama kegiatan.
4. Keterbatasan kemampuan fisik untuk membawanya (dianjurkan berat total yang diba wa tidak melebihi 1/3 berat badan).
5. Hal-hal khusus (penyakit, obat-obatan, dsb).
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, namun dengan beban yang tidak melebihi kemampuan kita untuk membawanya (maximum utility in minimum weight). Perhitungan berat total untuk perorangan tidak boleh melebihi sepertiga berat badannya.
III. PEMBAGIAN PERLENGKAPAN DAN PERBEKALAN SERTA PACKING
A. PERLENGKAPAN
Dari kegiatan-kegiatan yang akan kita laksanakan di lapangan, kita dapat mengelompokkan perlengkapan yang dibawa menjadi:
1. Perlengkapan Dasar
a. Perlengkapan Jalan
Perlengkapan minimal yang harus dibawa saat kita melaksanakan kegiatan di alam bebas, khususnya untuk gunung dan hutan, adalah :
- Sepatu
Untuk daerah yang berbukit, gunakanlah sepatu dengan bunga sepatu yang besar (ber-radial), bagian tumitnya mempunyai tinggi ±
1,5 cm dan solnya kuat. Sepatu jangan terlalu sempit ataupun terlalu longgar, karena akan mengganggu kenyamanan dan membuat kaki cepat lelah.
- Kaus kaki
Yang perlu diperhatikan, kaus kaki ini harus dapat:
• menyerap keringat
• melindungi kulit kaki dari lecet;
• menjaga agar telapak kaki tetap dapat bernafas;
• menjaga agar kaki tetap hangat (terutama di daerah yang dingin)
Untuk keperluan tersebut, bahan kaus kaki yang terbuat dari katun atau campuran dengan wool dan bahan asintetis lainnya cukup baik digunakan. Sesuaikanlah ketebalan dan panjang kaus kaki dengan keperluan. Mungkin kita perlu memakai lebih dari satu pasang kaus kaki. Yang perlu diingat adalah bahwa kaus kaki yang kita pakai harus kering, untuk itu sesuaikanlah jumlah kaus kaki yang dibawa dengan kondisi medan dan cuaca daerah tujuan. Dianjurkan untuk selalu membawa kaus kaki cadangan dalam setiap perjalanan. Untuk perjalanan lama dan menempuh daerah yang dingin, sebaiknya memakai dua lapis kaus kaki, bagian dalam memakai kaus kaki dari bahan katun dan bagian luar dari bahan wool.
- Celana jalan
Yang perlu diperhatikan :
• kuat dan ringan;
• comfortable (praktis, lembut dan cukup longgar/tidak mengganggu gerakan kaki);
• terbuat dari bahan yang menyerap keringat;
• mudah kering dan bila basah tidak menambah berat.
Untuk keperluan tersebut, bahan celana yang terbuat dari katun cukup baik untuk dipakai, tidak terlalu tebal, tahan duri dan mudah kering. Contohnya PDL militer, celana loreng militer dan celana lapang yang terbuat dari bahan rapstock. Bahanjeans sangat tidak dianjurkan untuk dijadikan celana lapang, karena selain beratdan kaku, juga sukar kering kalau basah. Bahan jeans tersebut tidak melindungi kita dari kondisi alam sekitar (karena bukan isolator yang baik untuk cuaca).Sesuaikanlah desain celana dengan kebutuhan. Celana tanpa kantung kurang
praktis, tetapi terlalu banyak kantung pun akan merepotkan. Kantung-kantungcelana sebaiknya memakai tutup yang mudah dibuka namun aman, dan kantungkantungtersebut harus mudah dijangkau. Ada baiknya juga apabila bagian-bagiantertentu dari celana diperkuat, khususnya pada bagian lutut dan pantat. Jika seringharus mengangkat lutut, sebaiknya dibuat rimpel pada jahitan celana di garis lutut,
sehingga daerah lutut agak menggembung, ini berguna agar gerakan lutut lebihleluasa. Selain itu, pilihlah celana yang memiliki risluiting (agar mudahmembukanya bila diperlukan) serta memiliki tempat ikat pinggang yang kuat.
- Baju jalan
Baju jalan pada prisipnya sama saja dengan celana jalan, namun khusus kantung kantungpada baju ini, jangan sampai mengganggu jika diisi atau tertekan ransel.Untuk baju jalan ini, sebaiknya terbuat dari katun (menyerap keringat, namun dingin) atau wool (hangat, namun sulit menyerap keringat), bertangan panjang untuk menghindari duri dan bulu penggatal, sengatan matahari dan binatang berbisa. Orang sering salah kaprah, untuk perjalanan pantai memakai baju tanganpendek atau bahkan tanpa lengan. Padahal itu tidak baik, karena dapatmengakibatkan sengatan matahari secara langsung pada kulit sehingga merusaknya. Harus diingat pula, baju yang dikenakan haruslah kering, terutama jika dipakai tidur. Untuk itu sangat dianjurkan untuk membawa baju cadang
- Rain coat
Karena di alam bebas sering terjadi perubahan cuaca secara takterduga, maka pakaian yang dibawa harus sesuai dengan keadaan tersebut. Untuk itu rain coat atau jas hujan penting sekali untuk dibawa. Selain berfungsi sebagai penahan air hujan, rain coat juga dapat digunakan sebagai pakaian penahan angin. Sebenarnya pemakaian rain coat ini tidak menjamin kita untuk tidak basah. Idealnya pemakaian rain coat ini di-back up dengan pemakaian payung atau ponco, karena pemakaian rain coat pada saat hujan deras dan lama akan mengakibatkan air hujan tersebut menembus bagian dalamnya. Kemampuan rain coat untuk menahan rembesar air sangat tergantung pada lapisan water proof-nya. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian rain coat ini, agar lapisan water proof-nya tetap berfungsi baik, diantaranya :
• setelah dipakai, gantungkanlah rain coat ditempat yang teduh;
• seandainya kotor dan perlu dicuci, hindari penggunaan deterjen kuat;
• hindari membersihkan dengan sikat kasar, cukup gunakan kain basah dan lembut;
• keringkanlah rain coat dengan cara diangin-angin ditempat yang teduh, jangan dijemur di terik matahari;
• berilah cairan water proof pada bagian jahitan dan bagian lain yang telah mengelupas/hilang lapisan water proof-nya.
- Ponco
Seperti halnya rain coat, ponco berfungsi sebagai penahan air. Selain itu, digunakan sebagai perlengkapan dasar untuk membuat bivak/shelter.
- Topi lapang
Kegunaan topi lapang ini adalah ;
• melindungi kepala dari kemungkinan cedera dan duri;
• melindungi bagian kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang.
Topi yang dipakai haruslah kuat dan tidak mudah robek. Untuk keperluan tersebut, terutama untuk kegiatan gunung dan hutan, dianjurkan memakai topi rimba atau semacam topi jepang. Memakai topi yang terlalu lebar (topi koboi) sangat tidak dianjurkan.
Selain menghalangi penglihatan dan pendengaran, juga kurang praktis karena menghalangi pergerakan. Topi jenis koboi ini, cocok kalau dipakai di padang rumput atau daerah-daerah yang tidak terlalu banyak semaknya.
- Sarung tangan
Yang perlu diperhatikan dari sarung tangan ini, adalah :
• sebaiknya terbuat dari kulit;
• bentuknya sesuai dengan tangan;
• tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan
Untuk kegiatan gunung dan hutan, kegunaannya adalah untuk melindungi tangan dari kemungkinan cedera akibat duri, bulu penggatal, binatang berbisa dan binatang kecil penggatal. Selain itu, ada baiknya juga membawa sarung tangan dari wool, untuk perlindungan terhadap cuaca dingin.
- Ikat pinggang
Pilihlah ikat pinggang yang terbuat dari bahan yang kuat; dengan kepala yang tidak terlalu besar, namun teguh. Misalnya dari kulit yang tebal namun lembut, dan dari bahan sintetis lainnya. Ikat pinggang ini selain berguna untuk menjaga agar celana tidak melorot, juga untuk meletakkan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
- Ransel
Ketika kita memutuskan untuk melakukan perjalanan di alam terbuka, pastikan dahulu bahwa seluruh barang yang diperlukan akan dibawa dalam satu tempat yang kuat. Dengan ransel, berat barang yang dibawa akan terasa lebih ringan, karena beban akan dipanggul dan ditahan pundak. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan ransel ini, yaitu :
• ringan
Ransel sejauh mungkin tidak merupakan beban tambahan yang berlebihan (bayangkan bila berat ransel kosong kita sudah 5 kg), terbuat dai bahan water proof, sehingga kalau hujan tidak akan bertambah berat dan cukup melindungi isinya (walaupun tetap harus diberikan perlindungan ekstra dengan pengunaan kantung-kantung plastik terutama untuk perlengkapan-perlengkapan yang peka : pakaian tidur, alat tulis, makanan kering, dll).
• kuat
Harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
• sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan
Ransel yang dipakai haruslah sesuai dengan keadaan medan yang dihadapi. Untuk medan gunung dan hutan, tidak dianjurkan untuk memakai ransel dengan rangka luar (external frame), karena akan menyulitkan pergerakan jika melewati semak. Ransel jenis tersebut cocok digunakan pada medan-medan datar dan terbuka (salju, padang rumput, pantai).
• comfortable
Dianjurkan agar memakai ransel yang memiliki rangka. Rangka ini perlu agar berat beban merata dan seimbang ke seluruh tubuh. Rangka ini juga membuat kenyamanan karena adanya ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel. Bagi ransel dengan rangka di dalam (internal frame), perlu ditambah dengan bahan yang menyerap keringat pada bagian yang bersentuhan dengan punggung. Selain rangka, bagian ransel yang perlu diperhatikan juga adalah tali penyandang ransel dan hip belt. Tali penyandang ransel haruslah kuat, cukup lebar, empuk dan mudah distel. Hip belt digunakan untuk mengatur agar ransel menempel dengan baik ke tubuh, serta membantu pembagian berat beban.
• praktis
Memiliki kantung-kantung tambahan dan ada pembagi ruang, sehingga akan memudahkan mengambil barang-barang tertentu.
Sekarang ini banyak sekali macam ransel dengan berbagai model, ukuran, bahan serta harga yang bervariasi. Ketelitian memilih akan banyak menentukan. Harga yang mahal belum tentu menjamin ransel yang nyaman. Untuk itu pilihlah ransel sesuai dengan kriteria di atas.
Untuk jenis perjalanan tertentu, ada baiknya kita melengkapi rasel
kita dengan tas tambahan atau day pack. Day pack ini akan banyak membantu, karena memudahkan pergerakan, terutama jika perjalanan tersebut merupakan kegiatan penelitian atau sering melakukan perpindahan tempat.
- Peralatan navigasi
Alat navigasi yang harus dibawa minimal kompas yang masih bisa digunakan, / protrektor dan peta daerah yang akan kita tuju. Peralatan navigasi ini merupakan peralatan sangat penting yang selalu harus dibawa.
- Lampu senter
Lampu senter ini terutama digunakan bila kita melakukan perjalanan malam. Untuk perjalanan malam ini gunakanlah lampu senter yang memakai batrey besar (2-3 batrey), jangan yang memakai terlalu banyak batrey, karena selain ukurannya besar sehingga memakan tempat, juga karena relatif berat. Senter batrey besar ini biasanya relatif lebih tahan lama nyalanya, jika dibanding senter batrey kecil.
Idealnya kita membawa dua buah lampu senter beserta batrey dan lampu cadangannya. Satu untuk keperluan jalan, satu lagi (biasanya senter kecil) untuk cadangan bila keadaan darurat,
- Survival kit
Survival kit dapat berupa tempat khusus yang berisi korek api dalam tabung, pisau lipat, alat jahit dan benangnya, tali jerat, lilin, peluit, dan alat-alat lain yang dianggap perlu. Idealnya kotak survival kit ini terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.
- PP kit
Minimal berupa obat-obatan dasar, yaitu kapas, kasa steril, plester, pembalut gulung, kain segi tiga, alkohol, cairan anti septik, pelawan rasa sakit, penawar racun dan obat-obatan pribadi. Semuanya disimpan dalam satu tempat yang kuat dan kedap air, misanya tupperware.
b. Perlengkapan Tidur
Terdiri dari sleeping bag, matras, satu stel pakaian kering, kaus kaki. Semuanya harus bisa membantu kenyamanan tidur dan menahan dingin.
c. Perlengkapan Masak, Makan dan Minum Bawalah perlengkapan masak yang praktis, ringan, kecil dan tidak memakan tempat serta berfungsi banyak. Selain itu bawalah alat makan dan minum seperlunya. Khusus tempat makan, usahakan berupa tupperware, karena akan dapat memberikan banyak manfaat. Juga bawalah alat pemasak dan bahan bakar secukupnya.
Sekarang ini, sudah banyak dijual perlengkapan masak, makan dan minum dalam satu set, merek trangia misalnya. Namun karena harganya masih relatif mahal, kita bisa memakai nesting atau misting yang biasa dipakai militer, serta alat-alat tambahan lainnya yang bisa dibawa dari rumah.
2. Perlengkapan Tambahan
Perlengkapan ini walaupun bukanlah hal yang teramat penting, namun ada baiknya dibawa untuk lebih menambah kenyamanan perjalanan.
a. Putis
Putis adalah pembelat betis yang terbuat dari kain katun atau wool. Para pengembara,
pejalan kaki ataupun tentara sering memakai putis untuk menjaga otot-otot betis agar
tetap fit dalam perjalanan panjang.
b. Gaiters
Gaiters atau sarung anti pacet adalah semacam sarung setinggi lutut yang biasanya dibuat dari kain tipis. Bagian atas (ujungnya) bertali seperti sarung bantal. Banyak dipakai oleh pekerja kayu dan perintis jalan yang sering melewati daerah rawa atau hutan basah yang banyak pacet atau lintahnya. Sekarang ini sudah banyak gaiters yang dibuat oleh produsen perlengkapan lapang, yang terbuat bukan dari kain.
c. kelambu
Untuk perjalanan yang banyak melewati rawa, sungai atau daerah mangrove, ada baiknya jika kita membawa kelambu. Bahkan untuk daerah endemik malaria dan demam berdarah, kelambu ini merupakan perlengkapan wajib (jika kita ingin terhindar dari penyakit tersebut). Dengan kelambu ini, kita dapat beritirahat relatif nyaman tanpa takut digigit nyamuk, agas ataupun serangga lainnya.
d. Hamok
Hamok (hammock) atau tempat tidur gantung merupakan alat tambahan lain selain kelambu yang idealnya kita bawa ke daearah rawa, sungai atau mangrove. Dengan hamok ini, kita dapat beristirahat dengan nyaman tanpa kita takut menjadi kotor atau basah. Bahkan, untuk daerah yang banyak pacetnya, hamok ini dapat memberikan rasa aman, karena bisa menghindarkan kita dari pacet ketika beristirahat.
e. Jaket
Jaket (jacket) merupakan pakaian tebal yang digunakan untuk melindungi tubuh dari angin dan udara dingin. Ada dua model jaket yang biasa dipakai di lapangan, yaitu model parca dan model anorax.
Dengan kemajuan teknologi, sekarang telah dikembangkan jenis jaket yang water proof dan mampu mengatur sirkulasi udara yang ada di dalamnya, sehingga pemakainya merasa lebih nyaman. Dengan jaket jenis ini, udara dari luar (bukan angin) dapat masuk ke dalam dan sebaliknya udara yang dari dalam bisa ke luar. Adanya sirkulasi udara tersebut, memungkinkan tubuh tetap mendapatkan udara segar, namun kehangatannya tetap dipertahankan. Jenis jaket tersebut umumnya terbuat dari bahan gore-tex.
f. Balaclava
Untuk daerah pegunungan atau daerah dingin, balaclava atau kupluk ini akan sangat
bermanfaat, karena dapat melindungi muka dan telinga kita dari dingin, angin dan
serangga kecil.
g. Syal
Syal, ikat leher atau kacu segi tiga banyak kegunaannya. Bisa untuk menghapus keringat, sebagai penutup kepala/telinga/leher, serta juga bisa dimanfaatkan untuk menutup dan membalut luka dalam P3K.
h. Payung
Ada baiknya bila kita membiasakan membawa payung ketika ke lapangan. Payung ini selain berguna bagi perlindungan dari hujan dan panas, juga bisa kita gunakan sebagaialat penampung air hujan bila sedang dalam kondisi survival atau sedang berada di daerah yang susah ditemui air tawar. Ketika di dalam hutan, memang kita dianjurkan untuk tidak memakai payung ketika berjalan, meskipun sedang hujan. Payung ini lebih bagus kita gunakan sebagai pelindung ketika menunggu hujan. Selain itu, payung ini pun bisa kita gunakan sebagai pelindung jemuran pada daerah yang selalu lembab atau hujan.
i. Minyak Komando
Minyak komando ini digunakan untuk menghindarkan kaki kita dari lecet (blister). Caranya ambil dua siung bawang merah, tumbuk dan hancurkan, lalu campurkan secara merata dengan 2-3 sendok minyak kelapa. Balurkan minyak tersebut pada seluruh bagian kaki hingga mata kaki, lalu gunakan kaus kaki dan sepatu yang pas. Selain itu, minyak komando juga bisa dimanfaatkan sebagai pengganti semir untuk melemaskan sepatu kulit yang kita pakai biar tidak kering dan kaku.
j. Pisau
Secara umum, pisau adalah alat batu bagi kita untuk keperluan menusuk, memotong, menyayat, melempar dan yang terpenting sebagai alat bantu untuk membuat api. Karena pisau adalah sahabat yang sangat baik dan berguna bagi kegiatan di alam bebas, maka pisau yang kita bawa harus benar-benar cocok, dapat dipercaya dan sesuai dengan kepeluan. Berdasarkan kegunaannya, pisau dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
- Pisau multiguna
• Pisau bowie
Pisau yang disain oleh James Bowie yang legendaris ini, pada dasarnya termasuk jenis fighting knife, selain sangat efektif untuk menusuk dan memotong, juga cukup baik untuk menetak dan melempar. Kalau terbuat dari bahan yang baik, desain pisau ini akan sangat tangguh. Bahkan, bila berat dan ukurannya cocok, maka akan menjadi teman setia di lapangan. Karena sifatnya, banyak jenis pisau survival yang mengambil desain dasar pisau ini.
• Pisau survival
Cikal bakal pisau ini dikembangkan dari pisau bowie. Pisau yang dikenal juga sebagai jungle knife ini, dilengkapi dengan alat-alat survival. Seperti halnya pisau boiwe, pisau survival ini bisa digunakan untuk menusuk, menatah, mengerat dan melempar.
- Pisau khusus
Jenis pisau ini digunakan untuk suatu pekerjaan yang khusus. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan efisiensi atas pekerjaan yang dilakukan.
• Pisau komando
Diciptakan oleh Kolonel Fairbims dan Sykes untuk keperluan tentara Inggris. Pertama kali dipakai pada Perang Dunia II di Perang Sanghai. Pisau komando ini adalah khas pisau lempar dan cukup baik juga sebagai penusuk, namun kurang baik untuk menetak dan menyayat, karena akan banyak memakan tenaga.
• Pisau pengulit
Pisau ini merupakan skinner knife, yang dikhususkan untuk menguliti binatang buruan. Desainnya tipis dan sangat tajam (sudut mata pisau sangat kecil), dengan ujung agak melengkung. Pisau ini baik juga untuk digunakan sebagai peraut kayu.
• Pisau tusuk
Bentuknya yang lancip ke depan dan kokoh membuat pisau ini sangat ampuh dan kuat untuk menusuk. Pisau ini banyak dipasang pada ujung senapan. Yang sejenis dengan pisau ini adalah pisau sangkur.
• Pisau potong
Pisau ini lebih tepat bila disebut pisau besar, karena bentuknya lebih besar dari pisau genggam biasa. Pisau ini memiliki bentuk yang lebih besar dan tebal pada seluruh bagian atasnya. Ini dimaksudkan agar tekanan merata dan kuat. Kegunaan pisau ini adalah untuk memotong, menebas, dsb. Contoh pisau potong ini adalah golok dan pisau tebas. Banyak sekali jenis pisau yang aneh-aneh dan memiliki kegunaan yang sangat khusus. Namun yang perlu diperhatikan adalah :
• harus terbuat dari bahan yang dipercaya, tajam dan tidak mudah patah;
• desain dan ukurannya sesuai, enak dipegang dan dipakai;
• sarungnya aman dan enak jatuhnya;
• mudah perawatannya.
Sekarang banyak dijual berbagai macam pisau. Kita harus benar-benar memperhatikan segi mutunya. Harga mahal belum menjamin bahwa barang-barang tersebut bagus. Pilihlah jenis pisau dari merek yang sudah terkenal baik buatannya (umumnya buatan Swiss atau AS cukup baik).
3. Perlengkapan Khusus
Jenis dan jumlah perlengkapan khusus yang kita bawa akan sangat tergantung pada jenis dan lokasi kegiatan yang kita lakukan. Namun, pada umumnya orang sekarang dalam melakukan kegiatan di alam bebas tidak terlepas dari kegiatan dokumentasi, baik dengan kamera maupun dengan handycam. Karena kedua alat tersebut sensitif sekali pada keadaan cuaca, serta sangat riskan pada tekanan fisik, maka kita dituntut untuk ekstra berhati-hati. Untuk itu ada beberapa hal yang harus selalu diperhatikan apabila kita membawa alat-alat tersebut ke lapangan, yaitu :
a. bungkuslah peralatan dokumentasi kita dengan kain kering dan lembut, untuk menghindari pengaruh cuaca dan benturan;
b. gunakanlah dry bag yang berisi silica gel untuk menghindari air dan kelembaban;
c. pakailah tempat/tas khusus atau simpanlah di tempat yang tidak terkena beban berat
dan aman, namun mudah dijangkau bila sewaktu-waktu diperlukan;
d. untuk kegiatan yang lama, bersihkanlah peralatan tersebut secara berkala dan ada
baiknya bila kita gunakan cairan anti jamur untuk membersihkannya;
e. simpanlah film dan kaset film yang kita bawa pada tempat yang kuat, kering, kedap air dan tidak tembus cahaya.
B. PERBEKALAN
Perbekalan (makanan dan minuman) yang kita bawa sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan minimal kita. Hal ini dimaksudkan agar perbekalan tersebut tidak terlalu berlebih sehingga menjadi beban tambahan, namun juga tidak kurang. Yang dibawa dianjurkan yang banyak mengandung kalori serta lengkap vitamin dan mineralnya. Untuk minuman, hindari minuman berakohol, walaupun tempat kegiatan kita nanti udaranya sangat dingin. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih jenis perbekalan yang akan kita bawa ke
lapangan :
1. Memiliki komposisi gizi dan kalori yang cukup, serta tidak asing;
2. Terlindung dari kerusakan, tahan lama dan sederhana dalam menanganinya;
3. Sedapat mungkin siap pakai atau tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya, irit air dan bahan bakar;
4. Ringan dan mudah didapatkan setiap saat. Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar memenuhi syarat di atas,
kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, cuaca, aktivitas tubuh yang diperlukan dan lama waktunya. Perhitungan jumlah kalori yang dibutuhkan bisa atas dasar perhari.
Susun daftar bahan makanan yang memenuhi syarat di atas dan kelompokkan sesuai komposisi dominannya (karbohidrat, lemak atau protein). Hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan).
Atur komposisi makanan menurut pertimbangan-pertimbangan berikut :
a. Total kebutuhan kalori perhari;
b. Perbandingan berat kalori antara karbohidrat, lemak dan protein adalah 6:3:1;
c. Harga perkalori yang sebenarnya dari setiap makanan adalah harga dari bahan makanan tersebut sampai siap dimakan (pertimbangan ini diperlukan bila diperkirakan dapat menghemat dana dalam jumlah yang berarti);
d. Perhitungan untuk vitamin dan mineral dilakukan terakhir, bila kurang bisa ditambahkan vitamin dan mineral dalam bentuk suplemen.
Pengepakan paket bahan makanan sebaiknya disiapkan untuk setiap kali makan.
Catatan :
a. kandungan kalori karbohidrat (4 kal/gram), lemak (9 kal/gram) dan protein (4 kal/gram).
b. ranking tercepat menjadi kalori karbohidrat – lemak – protein
c. kebutuhan per 1000 pounds (45 kg) berat badan
- Metabolisme basal 1100 kal
- Aktivitas tubuh
• jalan kaki 2 mil/jam 45 kal
• jalan kaki 3 mil/jam 90 kal
• jalan kaki 4 mil/jam 160 kal
• memotong kayu 260 kal
• makan 20 kal
• duduk, diam 20 kal
• bongkar pasang ransel 50 kal
• menggigil 220 kal
- Specifik dinamic activity (6-8)% dari 1+2
- Total kalori yang dibutuhkan 1+2+3
C. PACKING
Efisiensi dan kenyamanan kita membawa perlengkapan dan perbekalan dalam sebuah ransel, selain secara langsung ditentukan oleh desain ransel, juga sangat dipengaruhi oleh cara kita mempacking (menyusun perlengkapan dan perbekalan ke dalam ransel).
Dalam batas-batas tertentu, rangka yang dimiliki oleh sebuah ransel akan banyak memberikan kenyamanan. Rangka ini membuat posisi tubuh kita lebih nyaman ketika menggendong ransel. Namun bagimanapun juga, desain ransel tersebut akan sedikit artinya apabila kita tidak mampu mempacking dengan baik. Yang menjadi dasar dari packing adalah keseimbangan badan. Bagaimana kita menumpukan beban barang bawaan pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara efisien. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam packing ini, yaitu:
1. susun perlengkapan dalam ransel secara berurut dari yang terberat sampai yang teringan dan sesuai prioritas keperluan, dari atas ke bawah;
2. letakkan perlengkapan yang paling berat di bagian teratas, dan sedekat mungkin dengan tubuh kita;
3. letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian atas atau bagian luar ransel;
4. kelompokkan barang-barang yang dibawa ke dalam kantong-kantong plastik yang tidak tembus air;
5. buatlah check list dan peta barang bawaan untuk mempermudah penyusunan dan pemeriksaan kembali.
Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dan perbekalan yang akan kita bawa dalam suatu perjalanan, maka sebelum memulai kegiatan sebaiknya dibuat terlebih dahulu sebuah check list perlengkapan dan perbekalan yang akan kita bawa. Dalam check listtersebut,
perlengkapan dan perbekalan dikelompokkan, lalu diteliti apa yang perlu atau tidak perlu dibawa. Apabila perjalanan yang akan kita lakukan adalah perjalanan kelompok,
makadibuat check list untuk perlengkapan dan perbekalan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besardan cukup lama, perlu kita tentukan apakah perlengkapan dan perbekalan tersebut akan kita bawa sendiri ataukah dengan memanfaatkan porter. Dan apakah semua perlengkapan danperbekalan tersebut akan kita bawa sejak awal ataukah kita isi secara bertahap di perjalanan, dan sebagainya.