-->

Tak Terbayangkan Beratnya Kondisi Penumpang Kereta Di Daerah yg Kering dan Panas ini

Bagaimana rasanya berkelana di Gurun Sahara yang memiliki luas 9 juta km persegi dengan menggunakan kereta api?

Di Mauritania yang merupakan negara dengan nama resmi Republik Islam Mauritania, sebuah negara di wilayah Maghreb di Afrika Utara Barat terdapat kereta api legendaris yang telah beroperasi sejak tahun 60an. Namun kereta ini bukan kereta untuk ditumpangi oleh manusia yang memiliki tempat duduk enak dan nyaman.

Kereta ini adalah kereta pengangkut bijih besi. Dibuat oleh Prancis dengan panjang 2,5 kilometer, kereta api ini dikatakan sebagai salah satu yang terpanjang di dunia. Setelah Prancis tak lagi menjajah Mauritania, kereta ini kemudian diambil alih oleh SNIM (perusahaan pertambangan dan industri nasional Mauritania).

Kereta ini telah menjadi arteri perekonomian bagi warga Mauritania dan telah beroperasi selama hampir setengah abad, tanpa lelah mengangkut bijih besi dari tambang Zouerat ke pelabuhan Nouadhibou.
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan dan tidak ada jalan yang menghubungkan antara kedua kota itu, kereta teresebut bukan hanya digunakan untuk mengangkut bijih besi. Orang-orang, barang dan ternak diizinkan untuk menumpang kereta tanpa biaya. Warga dan barang-barang yang mereka bawa harus rela duduk di atas batu dan bijih besi di kereta api ini.

Bagi sekelompok pria Mauritania, mengangkut bahan makanan dan ternak domba adalah sebuah pekerjaan utama. Mereka melakukan perjalanan di antara lokasi tambang dan pelabuhan beberapa kali dalam seminggu.
Perjalanan yang mereka lalui pun tak semudah yang dibayangkan. Mereka harus melewati perjalanan panjang sejauh 700 km selama 16 jam dengan medan yang sulit karena harus melalui badai pasir, merasakan panasnya terik matahari dan dinginnya malam.

Berikut potret perjalanan kereta pengakut bijih besi di Mauritania yang berhasil diabadikan oleh Mykolas Joudele seorang photografer profesional asal Vilnius, Lithuania, Mykolas Joudele yang mengungkap  beratnya perjalanan menggunakan kereta di atas gurun di Negara Mauritania pada musim panas 2016 silam.
Salah satu momen saat mereka sholat di atas kereta


Sumber: Kumparan
LihatTutupKomentar